Ini 4 Alasan Yang Membuat Java Jazz Festival Menjadi Konser Musik Terawet Di Indonesia
Penasumatera.co.id – Java Jazz Festival merupakan pagelaran konser yang paling awet di Indonesia. Java Jazz yang sudah menggebrak Indonesia sejak tahun 2005 ini sekarang sudah berusia 18 tahun. Lantas, kira – kira apa yang membuat Java Jazz Festival bisa begitu “awet” di kalangan para pencinta musik?
Berikut 4 alasan yang membuat Java Jazz Festival bisa menjadi konser musik yang paling awet di tanah air:
Tempatnya Sangat Nyaman
Java Jazz Festival rutin digelar di Jakarta International Expo Kemayoran yang memiliki fasilitas cukup lengkap, sehingga tidak heran jika sudah sering menjadi langganan berlangsungnya acara – acara akbar.
Pihak Java Festival Production yang merupakan promotor Java Jazz Festival juga memastikan para pengunjung dapat menikmati penampilan musisi – musisi jazz dengan nyaman. Bahkan, kamu pun bisa nonton sambil tidur – tidur manja karena venue yang sangat luas.
Menyediakan Banyak Pilihan Panggung Sesuai Selera
Salah satu hal yang membuat Java Jazz Festival menjadi seru adalah karena menyediakan banyak panggung yang menampilkan beragam musik baik lokal maupun internasional. Dengan demikian, pengunjung jadi memiliki kebebasan untuk memilih penampilan siapa yang ingin ditonton. Jadwalnya juga tersedia lengkap di website dan aplikasi Java Jazz Festival.
Musisi – Musisi Yang Diundang Sangat Berkelas
Hal inilah yang membuat salut, dimana Java Jazz Festival mampu mengombinasikan lineup lokal dan internasional dengan sangat apik, sehingga tidak ada penonton yang dibuat bosan. Seperti salah satu contohnya yaitu yang dihadirkan pada panggung MLDSPOT Hall.
MLDSPOT Hall dihiasi oleh penampilan musisi – musisi kenamaan selama tiga hari perayaan. Di hari pertama, MLDSPOT Hall menjadi saksi penampilan Benny Likumahuwa Connection yang dikomndani oleh sang anak Barry Likumahuwa, T-Square asal Jepang yang musiknya sangat lively, The Free Nationals yang membuat para penonton berdansa dan juga RINI yang mampu membius penonton.
Kemudian di hari kedua, ada penampilan Andmesh yang membuat para penonton tidak mampu menahan diri untuk sing-along, MLDJAZZPROJECT Season 4 featuring Fariz RM, Humania, dan Potret yang juga mengajak penonton bernostalgia sambil berdansa, Jaz yang tampil atraktif, serta PREP yang sukses membuat MLDSPOT Hall penuh sesak hingga tengah malam.
Dan di hari yang terakhir, MLDSPOT Hall menjadi saksi dari penampilan Nania dengan vocal-nya yang powerful, Church yang memadukan unsur elektronik dengan instrument klasik, MLDJAZZPROJECT All Star yang juga turut menggandeng Arta, Moneva, dan Devinta dari Indonesia Creative Incorporated (hasil kerja sama BERKAF dengan 88rising), serta di puncak acara ada penampilan dari Brass Against yang eksplosif.
Menjanjikan Pengalaman Konser Yang ‘Utuh’
Dalam gelaran Java Jazz Festival 2020, MLDSPOT juga turut serta membawa MLDSPOT Stage Bus Jazz Perfomance yang menampilkan sejumlah musisi ternama Indonesia. Di panggung megah ini, jarak antara musisi dan penonton seolah – olah melebur sehingga menciptakan suasana konser yang lebih intim.
Sebagaimana sudah disebutkan diatas MLDSPOT Stage Bus Jazz Performance dihiasi oleh penampil – penampil musisi ternama seperti Maliq & D’ESSENTIALS, Efek Rumah Kaca, Sal Priadi, Barry Likumahuwa, Bass G, Tuan Tigabelas, Mawar de Jongh, Tashoora, dan Saxx in the City. Selain itu, turut juga hadir band jebolan kompetisi MLDJAZZPROJECT seperti DREIKIDS dan The Good People juga turut membuat panggung MLDSPOT Stage Bus Jazz Performance semakin groovy.
Panggung MLDSPOT Stage Bus Jazz Performance pun menjadi saksi sejarah. Sebab, ini menjadi panggung Java Jazz pertama bagi beberapa musisi seperti Efek Rumah Kaca, Tuan Tigabelas, dan Mawar de Jongh. (*)