Pembelajaran Al-Quran di SD Akan Diterapkan
PALEMBANG – Keharusan bisa membaca Al-quran tentunya menjadi wajib bagi setiap siswa yang beragamakan islam, dimana masalah pendidikan agama kadang dinomor duakan. Hal ini bisa dilihat dari minimnya kemampuan membaca alquran dikalangan para siswa sekolah dasar (SD) yang makin memudar. Keadaan ini tentunya berdampak kepada para siswa yang tidak bisa atau belum mampu membaca alquran ketika beranjak ke jenjang sekolah berikutnya.
Terkait permasalah inilah, pihak disdikpora kota Palembang tengah membuat rancangan tentang pembelajaran Aqluran di kalangan siswa sekolah dasar, melalui program jam ke Nol.
Kasi kurikulum TK/SD Disdikpora kota Palembang Haris Basid didampingi dengan kabid PNF Disdikpora Bahrin, S.Pd. MM saat mengelar diskusi prospek Jam ke Nol bersama perwakilan BKPRMI Kota Palembang di Rumah makan sederhana jalan Merdeka, Jumat (18/12) mengatakan semenjak dilauching satu tahun yang lalu, pelaksanan jam ke nol masih terkendala beberapa kekurangan, khususnya dalam penerapan pendidikan alquran di tingkat sekolah dasar.
Sambung ia, kebanyakan sekolah yang menerapkan pola pembelajaran bervariasi, misalya saat pembaca ayat suci alquran sebelum memulai pembelajaran, disini pembaca ayat suci dilakukan dengan menggunakan speaker sekolah lalu didengarkan keseluruh kelas. “ Dari hasil pantauan kita, cara inilah memang terbilang baik, dapa membuat anak bisa pandai dan mengingat surat tersebut. Namun kekurangan kadang anak tidak tau bagaimana cara penulisan ayatnya,” terangnya
Maka dari itu, Haris mengatakan pihaknya tengah menggagas pendidikan alquran berbasis jam ke-nol melalui pembentukan TPA di setiap sekolah. Tentunya , hal ini dapat membantu kekurangan pembelajaran alquran dikalangan para siswa tingkat sekolah dasar. “ Kemungkingan nanti bakal dilakukan di setiap sekolah yang sudah memiliki mushola,” jawabnya
Haris mengatakan, pembentukan TPA di sekolah, lebih ditujukan kepada siswa yang duduk di kelas 3 hingga seterusnya. Sementara untuk kelas 1 dan 2 akan tetap dianjurkan mengikuti kegiatan TPA di lingkungan mushola dekat rumahnya, ini perlu agar kehidupan mengaji di masjd tidak sepi. “ Alasan kenapa dimulai dari kelas 3,karena fenomena sekarang siswa kelas 3 keatas sudah malu dan malas untuk belajar alquran di mushola atau masjid, maka dari itu kita ingin mencoba menghilangkan kendala tersebut,” ujarnya.
Apabila hal ini bisa diwujudkan, Haris mengatakan kelak setiap siswa kela 3 sudah bisa baca iqro, dan ketika masuk ke jenjang berikutnya mereka bisa lanjut membaca alquran ataupun menghapalkannya. “ Apabila konsep sudah sempurna , baik itu pembelajaran dan tenaga pendidik, maka bisa dilauching awal tahun depan oleh kadisdikpora, kita harapkan ini bisa segera terealisasikan,” jelasnya
Sementara itu, M Ridwan perwakilan dari BKPRMI Kota Palembang, menyambut baik gagasan penerapan TPA di sekolah umum. Diakuinya, dengan adanya penerapan alquran di jam ke nol pastinya akan lebih meningkatkan kemauan para pelajar untuk bersemangat membaca alquran dan mempelajarinya. “ Kita akan segera persiapkan semuanya, bagi itu konsep pembelajaran alquran serta pada SDM-nya, sehingga secepatnya dilaksanakan,” ujarnya.
Dia berharap, dengan adanya pembelajaran Al Qur’an kita harapkan generasi penerus masa depan memiliki rohani yang sehat berlandaskan agama yang kuat terutama dalam membaca dan memahami kitab suci Al Qur’an,”harapnya.