Rektor IBA : Pemerintah Sumsel Berencana Dirikan Perusahaan Bio Listrik
PALEMBANG. Penasumatera.co.id – Petani kelapa sawit harus meningkatkan lahan gambut dengan amelionar ketika bercocok tanam kelapa sawit. Hal ini sampaikan langsung Rektor Universitas IBA Palembang, DR Karlin Agustina ketika menjadi nara sumber dengan tema “Peran Media Dalam Menyongsong Masa Depan Industri Kelapa Sawit Indonesia”, Selasa (16/5).
“Petani bisa bercocok tanam di lahan gambut dengan cara amelionar seperti menabur pupuk, kedpannya dapat meningkatan dan pemanfaatan lahan gambut tersebut, dan juga melihat adanya kandungan unsur hara dan porositas lahan gambut,” ujarnya ketika menjadi nara sumber acara workshop jurnalistik Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Selain itu, Karlin pun menjelaskan lebih lanjut dimana dalam pemanfaatan dari kontribusi Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) terhadap petani di wilayah lahan gambut Kabupaten Mura, Banyuasin, Muba, dan Muara Enim serta Ogan Kemering Ilir.
“Industri kelapa sawit yang berdiri dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, perbaikan lahan kritis, bahan baku pangan dan non pangan, penghasil devisa eksport, penghasil energi, dan konservasi tanah dan air,” tandasnya.
Pemerintah Sumsel kedepannya, kata Karlin ini, berencana akan mendirikan perusahaan-perusahaan Bio Listrik di wilayah Kecamatan Tanjung Api-Api Palembang, bahkan untuk bahan bakunya berasal dari tanaman kelapa sawit.
“Bahan baku untuk perusahaan Bio Listrik dari tanaman kelapa sawit dengan menghasilkan daya sebesar 240 MWatt,” jelasnya.
Bahkan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 57 terhadap sosial ekonomi untuk petani gambut haruslah memperhatikan dari segi intensitas air yang berkurang atau pun lebih.
“Intensitas yang berlebihan berdampak dari fase periode hujan lebat, pengelolahan irigasi, meningkatnya permukaan air bawah tanah, dan drainase buruk serta adanya pembuatan drainase yang besar seperti sungai itu tidaklah bagus menyebabkan air berpindah kemudian lahan gambut menjadi kering,” pungkasnya. (Hermansyah)