Workshop Kopi Nusantara, Bisnis Warkop Tak Perlu Modal Besar
PALEMBANG, Penasumatera. co. id – Pertemuan untuk tukar pengetahuan dan pengalaman diantara sejumlah pencinta kopi Nusantara di sampaikan oleh Ulil, ketua jaringan warkop Nusantara, dari Jakarta.
Kegiatan workshop kopi Nusantara, diadakan di depan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II ( SMB II ) Benteng Kuto Besak, Palembang. Hadir dalam kegiatan workshop tersebut pelaku usaha kopi, di Palembang dan lainnya. Menurut Ulil sang pembicara workshop kopi Nusantara, untuk menjadi pelaku usaha bisnis warung kopi tidak untuk mengunakan modal yang besar.
Soal selera kopi mana yang paling enak, itu sangat personal menilai soal kopi mana yang rasanya enak, tergantung masing – masing kita dalam merasakan kopi asli mana yang enak itu. Untuk mengembangkan buka usaha bisnis warung kopi dengan modal terbatas itu bisa dilakukan. Ulil pun menceritakan pengalamannya, saat membuka usaha warung kopi dengan, cara gotong royong bersama warga, yang ada di Jakarta.
Awal membuka usaha warung kopi hanya bermodalkan dengkul, yang artinya bersemangat dan bekerja keras, tidak harus mempunyai modal yang besar. Apa yang disampaikan Ulil, sang pembicara workshop mengenai kopi Nusantara, banyak pula pengunjung yang hadir di kawasan kreatifood menyimak seksama, apa yang disampaikan oleh Ulil.
Selain acara workshop kopi Nusantara yang diadakan oleh Badan Ekonomi kreatif ( BEKRAF ) Indonesia, kerjasama Association Culinary Professional ( ACP ) ada banyak pula kegiatan – kegiatan lainnya, antara lain tampilnya para musisi di panggung hiburan, dan para pedagang makanan khas Palembang dan khas makanan Nusantara.
Beti, salah satu pengunjung yang ikut dalam kegiatan workshop terbuka saat diwawancara, beliau memberikan pujian dan apresiasi kegiatan workshop mengenai kopi yang ada di Indonesia. “ Banyak ilmu pengetahuan yang saya dapat. Datang kesini, tidak sama sekali bertujuan untuk ikut workshop, saya kebetulan saja saya jalan – jalan ke BKB melihat acara kesenian Festival Sriwijaya. Ada workshop gratis terbuka untuk umum, kenapo tidak untuk melok. Apa yang disampaikan oleh pembicara dari Jakarta. Ada banyak ilmu pengetahuan yang saya dapat, kebetulan juga saya membuka warung kopi, “ ujarnya ibu Beti Astuti.
Pak Ridwan pun pengunjung yang berada diacara workshop, memberikan pujian kegiatan yang berlangsung singkat, tapi banyak manfaatnya. “ Aku ado tertarik jugo, mau membuka usaha warung kopi, dengan modal idak besak, bisa buka usaha warung kopi, masuk akal jugo, Tegasnya pak Ridwan singkat. ( Edwin fast )